Sosial Media Jadi Perkara


Sebuah hal yang mengganggu jika kita dengan terpaksa membaca tulisan yang tidak pantas di baca baik itu ditujukan kepada orang lain apalagi kepada kita, tentu kita akan merasa jengkel dan marah. Dan  saatnya pula kita harus berkaca pada diri sendiri, Apakah kita termasuk orang yang suka nyampah di sosial media atau selama ini kita merasa tidak melakukan kesalahan apapun dengan apa yang kita tulis selama ini.


Sudah Banyak Yang Terjerat Masalah
Dan bermunculanlah nama-nama baru dimedia yang terjerat kasus hukum karena perkataan dan postingannya di sosial media, lantas apakah kita masih berpendapat hal tersebut merupakan hal yang sepele dan hanya orang-orang tidak beruntung yang bisa terjerat kasus seperti itu. Bagaimana dengan kita? Kalau kita merupakan pelaku di jejaring sosial maka kita juga harus ekstra hati-hati dengan hal itu.

Hal Apa yang Bisa Memperkarakannya
Perlu di ingatkan kembali bahwasanya negara kita memiliki undang-undang atau peraturan yang melindungi kehormatan setiap warganya baik dari tuduhan atau ejekan yang tidak menyenangkan. Kalau begitu tentu tiap orang yang di ejek bisa menuntut keadilan atas kehormatan yang di jatuhkan tersebut, dan tentu ada sanksi yang akan di berikan pada si pelaku yang menghina.

Apa penyebabnya seseorang bisa bermasalah dengan postingannya
Seperti kita ketahui bahwa perasaaan bisa mendasari sebuah perkataan, Baik perasaan suka atau benci terhadap seseorang yang top atau tokoh politik maka semua itu akan menjadi bahan utama untuk di bicarakan, di utarakan dan di posting bersama opini serta ekspresi kita. Namun ketika postingan tersebut merupakan hal yang menyinggung dan di ketahui banyak orang juga sudah terbukti siapa dalangnya maka orang tersebut sedang terancam masalah besar.

Pikirkan Akibat Yang Terjadi Setelah itu
Dilihat dari figur yang nama baiknya tercoreng maka bisa dilihat pula, apakah dia punya nama yang besar (terkenal) atau hanya orang biasa-biasa, Harapan kita ya tentu kasus tersebut bisa terselesaikan dengan cara kekeluargaan tanpa harus ada proses hukum, tapi berbeda ceritanya jika orang yang di hina adalah orang yang sudah dikenal oleh masyarakat bahkan memiliki pendukug yang sangat banyak, maka kasusnya bisa semakin rumit karena dia harus bertanggungjawab atas kesalahannya sekaligus menghadapi banyak hujatan dari para pendukung figur tersebut. Kalau sudah seperti itu maka lebih baik meminta maaf kepada orang yang ia hina dan mulai menjalin hubungan baik dengannya agar bisa menjadi contoh untuk yang lainnya agar lebih bijak dalam bertindak. Jadi jangan sembarangan mengeluarkan celaan terhadap tokoh, nama perusahaan/instansi atau nama tempat baik secara lisan maupun tulisan.