Serumit apapun dunia politik, orang selalu punya kesan sendiri terhadap dunia politik terutama yang sekarang-sekarang ini, karena berkembangnya media, baik news atau sosmed. Sebagian dari kita mungkin pengetahuan politik yang minim tapi sudah bisa mengeluarkan opini bahkan kritik.
Nah, ini yang harus di garis bawahi karena sebagian orang ingin di'iyakan pendapatnya oleh semua orang, tapi itu adalah tidak mungkin. Selain daripada itu kita tidak mungkin nyablak dengan hal yang kita tidak tahu apalagi kalau yang di bicarakan itu salah besar, itu hanya akan mempermalukan diri sendiri.Tapi kenapa yang terdengar di telinga orang awam seperti saya pribadi selalu muncul kesan negatif yang familiar seperti kasus korupsi dan skandal. Tapi kenapa masih ada yang bertanya alasan korupsi dan skandal itu terjadi, jawabannya jelas: karena mereka punya kesempatan. Semua bisa berkata pada para petinggi "kenapa bukan kami saja yang menggantikan kalian?" tapi jika benar terjadi kita mendapatkan kesempatan yang sama untuk melakukan korupsi dan skandal lainnya, berapa orang yang bisa bertahan diantara kita saat kesempatan seperti itu ada bahkan di tawarkan kepada kita "nih, cukup tanda tangan saja, tulis berapa rupiah yang kamu mau" apalagi ketika dalam kondisi itu yang ada di otak kita rumah impian, mobil mewah dan angan-angan yang belum tercapai, dan nyali kita semakin ciut dan berkata "ah cuman tanda tangan saja, tidak akan jadi perkara besar" itu jelas kebohongan besar.
"Tapi semua orang kan beda-beda" Tapi siapa di dunia ini yang benci uang. Berapa tahun sekolah mata pendidikan agama dan kewarganegaraan relatif tidak pernah luput, Lantas siapa yang salah? Saat ini kita menunggu sosok pemimpin yang bersih dan bertujuan bersih. Singkatnya begini, orang yang jujur itu adalah orang-orang yang dipilih, dan siapa yang konsisten dengan kejujurannya itu jauh lebih baik. Asal kita tau, bahwa manusia tidak selamanya salah dan tidak selamanya benar, selalu ada potensi dalam kebaikan dan keburukan. Seandainya sepak terjang penjahat politik berhenti sampai di tahanan, maka untuk apa lagi perlakuan khusus dan keistimewaan yang layak ia dapatkan jika di mata masyarakat saja mereka sudah hina.
Intinya panggung politik harus di isi dengan orang-orang yang ahli bukan sekedar koalisi siapa dukung yang menang, dan libatkan pula masyarakat untuk turut mengawasi dan memastikan akan hak-haknya yang layak untuk mereka peroleh.